Ketahanan Pangan Berbasis Kampung Industri : Langkah Nyata Menuju Kemandirian

Ketahanan Pangan Berbasis Kampung Industri : Langkah Nyata Menuju Kemandirian

Ketahanan pangan menjadi salah satu isu penting yang dihadapi banyak negara, termasuk Indonesia. Faktor global seperti perubahan iklim, ketidakstabilan ekonomi, dan dinamika geopolitik semakin memperumit sistem produksi serta distribusi pangan.

Salah satu solusi inovatif yang dapat diterapkan adalah konsep Kampung Industri Asprindo. Konsep ini menggabungkan sektor industri dengan komunitas lokal guna menciptakan ekosistem yang mandiri dan berkelanjutan dalam hal ketahanan pangan.

Mengenal Kampung Industri

Kampung Industri merupakan sebuah kawasan yang dirancang untuk mengintegrasikan aktivitas industri dengan kehidupan masyarakat setempat. Tujuannya adalah menciptakan hubungan yang sinergis antara produksi industri dan kebutuhan masyarakat, termasuk dalam hal penyediaan pangan.

Dalam konteks ketahanan pangan, Kampung Industri dapat berfungsi sebagai pusat produksi pangan yang efisien dan berkelanjutan.

Manfaat Kampung Industri bagi Ketahanan Pangan

  1. Meningkatkan Produktivitas
    Dengan pemanfaatan teknologi modern serta metode pertanian inovatif yang disesuaikan dengan kebijakan lokal, Kampung Industri dapat meningkatkan hasil produksi pangan. Contohnya, penerapan sistem irigasi pintar dan teknik pertanian presisi mampu mengoptimalkan hasil panen.
  2. Diversifikasi Produk Pangan
    Kampung Industri mendorong diversifikasi komoditas pangan, sehingga masyarakat tidak hanya bergantung pada satu jenis produk. Diversifikasi ini menjadi langkah strategis dalam mengurangi risiko ketergantungan dan meningkatkan ketahanan pangan.
  3. Pengelolaan Limbah yang Lebih Baik
    Keberadaan fasilitas pengolahan limbah dalam Kampung Industri memungkinkan limbah pertanian dan industri diolah menjadi produk bernilai tambah, seperti pupuk organik. Hal ini tidak hanya mengurangi limbah tetapi juga membantu menjaga kesuburan tanah.
  4. Pemberdayaan Masyarakat Lokal
    Kampung Industri memberikan peluang bagi masyarakat setempat untuk terlibat langsung dalam produksi dan distribusi pangan. Selain meningkatkan taraf ekonomi mereka, langkah ini juga memperkuat ketahanan sosial serta ekonomi komunitas.

Langkah Implementasi Kampung Industri

Agar Kampung Industri dapat berjalan efektif, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Pemerintah dapat mendukung dengan regulasi serta insentif yang tepat, sementara pihak swasta berperan dalam investasi teknologi dan infrastruktur.

Sementara itu, masyarakat lokal dapat berkontribusi dalam pengelolaan operasional sehari-hari serta menjaga keberlangsungan program ini.

Kampung Industri menawarkan pendekatan inovatif dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan di Indonesia. Dengan menggabungkan teknologi modern, diversifikasi komoditas, pengelolaan limbah yang lebih baik, serta pemberdayaan masyarakat, Kampung Industri dapat menjadi model solusi yang efektif dalam menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan dan inklusif.

Kolaborasi Strategis ASPRINDO dan SMCCI untuk Penguatan Jaringan Bisnis

Kolaborasi Strategis ASPRINDO dan SMCCI untuk Penguatan Jaringan Bisnis

Pertemuan bisnis antara Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia (ASPRINDO) dan The Singapore Malay Chamber of Commerce and Industry (SMCCI) diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antara pengusaha pribumi serta membangun jaringan bisnis yang solid. Sinergi ini diharapkan memberikan dampak positif bagi semua pihak yang terlibat.

Ketua Umum ASPRINDO, Jose Rizal, menyatakan bahwa pertemuan ini menjadi momentum penting bagi pengusaha pribumi dalam menjalin kerja sama bisnis lintas negara.

“Dengan adanya kolaborasi ini, produk-produk dari ASPRINDO, baik dari sektor UMKM maupun skala besar, memiliki peluang lebih besar untuk diekspor ke Singapura. Selain itu, karena para pengusaha di SMCCI juga memiliki jaringan di Thailand dan Malaysia, maka produk Indonesia nantinya juga dapat menjangkau pasar di kedua negara tersebut,” ujar Jose setelah acara Business Match antara ASPRINDO dan SMCCI yang berlangsung di Kantor ASPRINDO Jakarta, Rabu (6/11/2024).

Ia menegaskan bahwa kerja sama ini terbuka untuk berbagai sektor usaha, mulai dari industri makanan dan minuman hingga jasa konsultasi.

“Kami juga akan mendorong kerja sama ini untuk memperluas pengembangan program Kampung Industri yang sudah lama digagas oleh ASPRINDO. Salah satu fokus utama dari program ini adalah upaya substitusi bahan baku industri yang selama ini masih bergantung pada impor,” tambahnya.

Sebagai contoh, dalam upaya mengurangi impor gandum untuk produksi tepung terigu, Kampung Industri telah melakukan penelitian dan produksi alternatif berbahan dasar ubi.

“Selain sektor F&B, kami juga membuka peluang investasi bagi investor yang berminat untuk berinvestasi dalam berbagai sektor usaha anggota ASPRINDO, termasuk industri pertambangan,” jelas Jose.

Jose berharap bahwa kerja sama ini mendapatkan dukungan dari pemerintah, terutama dalam hal keringanan biaya logistik. Selain itu, ia menekankan pentingnya perhatian pemerintah terhadap potensi ASPRINDO dalam mengembangkan bahan baku dalam negeri sebagai pengganti impor.

“Tingginya biaya logistik di Indonesia menjadi tantangan bagi daya saing produk lokal. Kami berharap pemerintah dapat menekan biaya logistik agar produk Indonesia lebih kompetitif dari segi harga,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Senior Business Development Manager dari Royal Kings Consultancy PTE LTD, Muhamed Haris, menjelaskan bahwa perusahaannya bergerak di bidang konsultasi bagi para pelaku usaha yang ingin mengembangkan bisnis di Singapura.

“Kami siap membantu pelaku usaha dalam berbagai aspek, mulai dari pengurusan perizinan, pemilihan lokasi usaha, hingga layanan akuntansi. Selain itu, kami juga memiliki mitra di Jakarta yang dapat membantu pengusaha Indonesia yang ingin berkonsultasi mengenai prospek bisnis di Singapura,” tutur Haris.

Sejalan dengan itu, Board Member SMCCI sekaligus Director of Phoenix Consultancy Agency, Feroz Akbar, mengapresiasi pertemuan yang diinisiasi oleh ASPRINDO.

“Kami berharap pertemuan ini dapat membuka peluang bisnis bagi pengusaha Singapura di Indonesia, terutama dalam sektor makanan beku, F&B, hingga retail,” kata Feroz.

Ia menambahkan bahwa pertemuan ini merupakan langkah awal yang diharapkan dapat berlanjut di masa mendatang.

“Kami menantikan kesempatan untuk menyambut ASPRINDO di Singapura dalam pertemuan berikutnya,” pungkasnya. (Vito Zabdiel)

Ketua Umum Asprindo: Memperkuat Pengusaha Lokal Kunci Menuju Indonesia Sebagai Negara Maju

Ketua Umum Asprindo: Memperkuat Pengusaha Lokal Kunci Menuju Indonesia Sebagai Negara Maju

Ketua Umum ASPRINDO, Jose Rizal, menegaskan bahwa Asprindo siap untuk berkolaborasi dengan program pemerintah terpilih 2024. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali.

“Salah satu inisiatif yang dapat kita sinergikan adalah program makan bergizi nasional melalui Kampung Industri yang dimiliki Asprindo. Pemerintah dapat berkolaborasi dengan semua Dewan Pimpinan Wilayah Asprindo. Dengan demikian, pemerintah tidak perlu melakukan impor, karena kita dapat memenuhi semua kebutuhan itu,” ujar Jose dalam Seminar Nasional Evaluasi Satu Dekade Pemerintahan Jokowi di Millenium Sirih Jakarta pada Kamis (3/10/2024).

Ia menambahkan bahwa semua komoditas pangan yang diperlukan untuk mendukung penyediaan pangan bergizi nasional dapat disiapkan dalam waktu yang ditentukan.

“Untuk itu, kami menekankan bahwa program makan bergizi akan dilaksanakan secara bertahap. Apa yang dapat diproduksi di dalam negeri, akan kami siapkan. Sedangkan untuk yang belum tersedia, kami akan merencanakan program jangka panjang secara bertahap. Baik itu susu maupun daging, semua dapat kami sediakan dengan sumber daya dari anak bangsa,” paparnya.

Jose juga menekankan bahwa Indonesia memiliki sumber daya yang sangat beragam. Jika dikelola dengan baik, ini akan menciptakan ekosistem pangan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

“Memang, semua ini memerlukan perhatian dari pemerintah, termasuk pemerintah yang baru nanti. Saatnya bagi pemerintah untuk memberikan perhatian dan dukungan kepada pelaku usaha lokal, seperti UMKM. Dengan cara ini, kita bisa membangun sistem yang saling mendukung antara pelaku usaha dan pemerintah. Ini harus segera dimulai; jika tidak, kapan pelaku usaha dalam negeri bisa menjadi kuat?” tambahnya.

Ia mengharapkan pemerintah baru di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto untuk mulai membuka peluang bagi pelaku usaha lokal dan usaha kecil, setara dengan pelaku usaha besar yang telah memiliki jaringan luas.

“Kami meminta pemerintah untuk mulai memberikan perhatian dan peluang kepada pengusaha pribumi. Dengan adanya ekosistem ekonomi yang kuat di dalam negeri, Indonesia akan mampu bersaing di perdagangan global. Dengan perekonomian yang solid dan perdagangan yang kuat, peluang Indonesia untuk menjadi negara maju akan semakin terbuka lebar, terlepas dari jebakan pendapatan menengah,” tutupnya.

Evaluasi Dekade Jokowi Banyak yang Masih Perlu Dibenahi

Evaluasi Dekade Jokowi Banyak yang Masih Perlu Dibenahi

Jakarta (3/10) – Dalam sebuah diskusi publik yang berbentuk seminar nasional yang diadakan oleh Indef dan Asprindo, tema “Evaluasi Satu Dekade Pemerintahan Jokowi” menjadi fokus pembahasan.

Menjelang akhir masa jabatan Presiden Joko Widodo, Institute for Development of Economics and Finance (Indef) bersama dengan Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia (Asprindo) memberikan pandangan terkait kebijakan-kebijakan serta perkembangan ekonomi yang terjadi selama 10 tahun terakhir.

Direktur Eksekutif Indef, Esther Sri Astuti, menjelaskan bahwa meskipun banyak pencapaian yang telah diraih, sejumlah tantangan besar masih harus dihadapi pada penghujung masa pemerintahan Jokowi. Meskipun perekonomian tumbuh sebesar 5 persen, kenyataannya belum cukup kuat untuk mengangkat Indonesia dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap).

“Pertumbuhan ekonomi 5 persen ini belum mampu membuat Indonesia keluar dari middle income trap,” ungkap Esther dalam seminar yang diadakan di Millenium Sirih Jakarta, Kamis (3/10/2024).

Selain itu, Esther juga menyoroti masalah ketimpangan yang semakin mencolok. Kekayaan dan modal masih terkonsentrasi pada segelintir kelompok, sementara investasi yang ada belum mampu menciptakan lapangan kerja yang signifikan.

“Kondisi ini memicu kekhawatiran, dan tidak bisa dibiarkan terus menerus. Indonesia harus segera keluar dari jebakan pendapatan menengah,” lanjutnya.

Esther juga menekankan mengenai iklim demokrasi yang semakin merosot dan praktik KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) yang semakin marak terjadi.

“Indonesia saat ini berada pada status demokrasi yang melambat. Harapannya, diskusi ini bukan hanya menjadi evaluasi, tetapi juga bisa menjadi rekomendasi kebijakan bagi pemerintahan yang akan datang,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Asprindo, Jose Rizal, menyatakan bahwa seminar nasional ini merupakan bentuk evaluasi terhadap kebijakan ekonomi dan pertumbuhan Indonesia selama ini.

“Evaluasi tidak selalu negatif. Tujuan evaluasi adalah untuk mengukur kinerja, baik positif maupun negatif. Kita harus memahami sejauh mana kita telah berjalan, mengapa kita sukses atau gagal, dan apa yang perlu diperbaiki ke depan,” jelas Jose Rizal.

Ia juga dengan tegas menyampaikan bahwa selama 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo, pengusaha pribumi belum merasakan dukungan yang memadai.

“Kami di Asprindo merasa bahwa pemerintahan Jokowi belum memberikan perhatian kepada pengusaha pribumi. Fokusnya lebih pada pengusaha besar. Oleh karena itu, kami ingin memberikan masukan kepada pemerintahan Prabowo kelak agar pengusaha pribumi dapat menjadi bagian yang diperhatikan dalam kebijakan ekonomi,” tegasnya.

Jose juga menyatakan bahwa Asprindo siap mendukung program-program yang akan dijalankan oleh Prabowo Subianto, termasuk program makan siang gratis yang bisa disinergikan dengan program Kampung Industri Asprindo.

“Jika diberi kesempatan, kami siap mendukung program makan siang gratis. Hal yang penting adalah memberikan peluang kepada UMKM dan pengusaha kecil, bukan hanya kepada perusahaan besar,” tuturnya.

Dia berharap agar pemerintah yang akan datang dapat memberikan ruang lebih bagi pengusaha pribumi, yang selama ini telah bertahan dengan kearifan lokal dan menunjukkan ketangguhan dalam menghadapi berbagai krisis meskipun minim dukungan.

“Sudah saatnya kita mengubah paradigma dengan menjadikan pengusaha bumiputera sebagai pemain utama dalam perekonomian, bukan hanya penonton. Semoga hasil dari diskusi ini bisa sampai ke tangan Pak Prabowo-Gibran,” tutupnya. (Red).

UINSU dan ASPRINDO Sepakati MoU untuk Pengembangan Pendidikan dan Ekonom

UINSU dan ASPRINDO Sepakati MoU untuk Pengembangan Pendidikan dan Ekonom

Jakarta (UINSU)

Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia (ASPRINDO) kembali memperkuat kolaborasi dengan dunia akademik melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) bersama Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan. Kesepakatan ini mencerminkan komitmen kedua belah pihak dalam mengembangkan potensi ekonomi dan pendidikan di wilayah Sumatera Utara.

Penandatanganan MoU tersebut berlangsung pada Rabu, 21 Agustus 2024, di Kantor Pusat ASPRINDO di Graha Jorindo, Jakarta Selatan. Ketua Umum ASPRINDO, Jose Rizal, menyatakan bahwa kerjasama ini merupakan langkah strategis untuk mewujudkan tri dharma perguruan tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat.

“Kolaborasi ini sangat penting, karena merupakan bagian dari tanggung jawab kami untuk mendukung institusi pendidikan dan memaksimalkan sumber daya yang ada,” ujar Jose Rizal. Dia juga menyebutkan bahwa kerjasama ini merupakan hasil dari pertemuan informal sebelumnya yang kemudian berlanjut menjadi sebuah perjanjian resmi.

Salah satu tujuan utama dari kerjasama ini adalah pemanfaatan potensi ekonomi UIN Sumatera Utara Medan. Jose Rizal menjelaskan bahwa langkah konkret pertama yang akan dilakukan adalah pemanfaatan lahan kosong milik UINSU untuk proyek pembangunan asrama mahasiswa. “Membangun asrama mahasiswa adalah proyek yang sangat prospektif. Kami akan mengirim tim untuk meninjau dan mengevaluasi potensinya,” ujarnya. Dia menambahkan, pembangunan ini tidak hanya menyediakan fasilitas bagi mahasiswa, tetapi juga membuka peluang ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru.

Jose Rizal juga berharap agar kerjasama ini dapat terus berkembang dan membawa manfaat bagi kedua belah pihak. “Pertemuan ini sangat berarti, dan akan kami informasikan kepada seluruh anggota ASPRINDO untuk memperkuat kolaborasi lebih lanjut,” katanya.

Selain itu, Jose Rizal juga membahas program Kampung Industri yang telah lama dikembangkan oleh ASPRINDO, meliputi sektor pertanian, peternakan, perkebunan, dan pariwisata pedesaan. “Kami memiliki banyak tenaga ahli yang siap berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam program ini,” jelasnya.

Sekretaris Jenderal ASPRINDO, Ana Mustamin, juga memberikan pandangannya mengenai kerjasama ini. Menurutnya, kerjasama ini sangat strategis dan membawa keuntungan bagi kedua pihak. “Dalam dunia usaha, kami membutuhkan tenaga ahli, sedangkan pihak kampus memerlukan praktisi untuk memanfaatkan hasil riset dan mendistribusikan sumber daya manusia lulusan mereka. Ini adalah bentuk sinergi yang saling menguntungkan,” ujarnya.

Rektor UIN Sumatera Utara Medan, Prof. Dr. Nurhayati, M.Ag., yang turut hadir dalam acara tersebut, mengapresiasi ASPRINDO atas kerjasama ini. Ia menyampaikan bahwa UINSU Medan sebagai Badan Layanan Umum (BLU) membuka banyak kesempatan untuk pengembangan usaha ekonomi. “Kami sangat berterima kasih kepada ASPRINDO atas peluang kerjasama ini, yang sangat sesuai dengan tri dharma perguruan tinggi,” ungkap Prof. Nurhayati.

Lebih lanjut, Prof. Nurhayati berharap kerjasama ini tidak hanya berhenti pada tahap penandatanganan, tetapi juga diwujudkan dalam berbagai aksi nyata. Salah satu bentuk kerjasama yang diharapkan adalah program magang bagi mahasiswa UIN SU Medan di perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam ASPRINDO. “Semoga kerjasama ini tidak hanya menjadi formalitas di atas kertas, tetapi benar-benar saling memberikan manfaat,” tegasnya.

Sebagai penutup, Prof. Nurhayati juga mengungkapkan harapannya agar ASPRINDO dapat lebih banyak berperan dalam pengembangan fakultas-fakultas di UINSU Medan, termasuk melalui pemberian beasiswa bagi mahasiswa yang membutuhkan. “Kami berharap ASPRINDO juga dapat berkontribusi melalui pemberian beasiswa, karena tidak semua mahasiswa kami berasal dari keluarga yang mampu,” pungkasnya.

Kerjasama antara UIN Sumatera Utara Medan dan ASPRINDO ini diharapkan menjadi contoh kolaborasi yang produktif antara sektor usaha dan dunia akademik, yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Turut mendampingi Rektor, Wakil Rektor bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga, Prof Dr. Muzakkir, M.Ag., dan Kepala Biro AAKK Drs. Ibnu Sa’dan M.Pd. (Humas)

Audiensi Asprindo, Gubernur Tekankan Pentingnya Dampak Pengelolaan Migas bagi Masyarakat

Audiensi Asprindo, Gubernur Tekankan Pentingnya Dampak Pengelolaan Migas bagi Masyarakat

TANJUNG SELOR – Gubernur Dr. (HC). H. Zainal Arifin Paliwang, M.Hum menerima kunjungan dari Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia (ASPRINDO) dalam pertemuan di ruang rapat Kantor Gubernur lantai 4, pada Sabtu (13/7) lalu.

Pertemuan yang dimulai pukul 07.30 WITA ini disambut dengan baik oleh Gubernur. Dalam audiensi tersebut, Gubernur didampingi oleh Sekretaris Provinsi (Sekprov) Dr. H. Suriansyah, M.AP, Kepala Biro Ekonomi Rohadi, serta perwakilan dari Dinas ESDM Kaltara dan Dinas PMTSP Kaltara.

Tujuan utama pertemuan ini adalah melaporkan perkembangan kerjasama antara Asprindo dengan PT Migas Kaltara Jaya mengenai pengelolaan wilayah kerja (WK) serta pengelolaan sumber daya minyak dan gas (migas) di Kaltara.

Dalam sambutannya, Gubernur menekankan pentingnya agar pengelolaan wilayah kerja migas ini membawa manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat setempat.

“Kita bersyukur bisa bertemu hari ini untuk membahas pengelolaan wilayah kerja migas yang akan didukung oleh Asprindo, serta berbagai aspek lain terkait migas di Kaltara. Harapan kita, pengelolaan ini berjalan baik dan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Kaltara,” ujarnya.

Sebagai informasi, saat ini terdapat 10 wilayah kerja migas di Kaltara. Wilayah yang berstatus produksi berada di Tarakan, Tarakan Offshore, Tarakan 1-4, Bunyu, Sei. Menggaris, Sembakung, dan Mangkudulis.

Sementara itu, wilayah berstatus pengembangan berada di Nunukan dan South Bengara II, dan wilayah eksplorasi meliputi Bengara I, Akia, Offshore Mangkalihat, Maratua, Ambala, dan East Ambalat.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Direktur PT Migas Kaltara Jaya beserta jajarannya, Ketua Umum Asprindo, serta Ketua Asprindo Kaltara dan jajarannya. (dkisp)

Jose Rizal: Pengusaha Pribumi Siap Berperan dalam Membangun PT. Migas Kaltara Jaya

Jose Rizal: Pengusaha Pribumi Siap Berperan dalam Membangun PT. Migas Kaltara Jaya

Jakarta, Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia (Asprindo) telah sepakat bekerja sama dengan PT Migas Kaltara Jaya, perusahaan daerah, untuk mengelola potensi minyak dan gas bumi (migas) di wilayah Kalimantan Utara (Kaltara).

Sebagaimana diketahui, Kalimantan Utara memiliki potensi migas yang cukup besar, namun hingga kini belum sepenuhnya dimanfaatkan secara optimal.

Asprindo siap mendampingi pemerintah daerah dalam eksplorasi migas di Kaltara. Ini adalah proyek besar jangka panjang yang harus difokuskan untuk kepentingan masyarakat setempat melalui peningkatan pendapatan daerah,” kata Jose Rizal, Ketua Umum Asprindo, setelah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Direktur Utama PT Migas Kaltara Jaya, Poniti SH, di Graha Jorindo, Jakarta Selatan, akhir pekan lalu. Perjanjian ini juga disaksikan oleh Gubernur Kalimantan Utara, Dr. H. Zaenal A. Paliwang, M.Hum, dan Ketua Dewan Pembina Asprindo, Jend. TNI (Purn) Fachrul Razi.

Menurut Jose Rizal, Asprindo memiliki sumber daya manusia yang kompeten di bidang migas, baik tenaga ahli maupun operator lapangan.

Tim migas Asprindo terdiri dari individu-individu yang telah berkarir selama puluhan tahun di berbagai perusahaan internasional (MNC) di sektor migas, dengan visi bahwa sumber daya alam Indonesia bisa dikelola oleh bangsa sendiri. “Mereka memiliki pengalaman panjang di industri migas, telah mempelajari banyak hal dari perusahaan global, dan kini dengan idealisme untuk memajukan pengusaha pribumi, mereka siap berkarya serta berbagi pengalaman demi kemajuan Kaltara,” lanjut Jose.

Kerja sama ini tidak hanya mencakup pengembangan wilayah kerja migas yang baru, tetapi juga mencakup sumur-sumur tua. Ini melibatkan industri migas baik di sektor hulu (upstream) maupun hilir (downstream), di darat (onshore) maupun di laut (offshore).

Di sektor migas, banyak peluang bagi pengusaha daerah untuk berpartisipasi, baik dalam usaha inti maupun penunjang, seperti pengadaan barang dan jasa. Pengolahan migas meliputi semua produk bernilai ekonomis yang dapat dihasilkan, seperti BBM, BBG, LPG, dan LNG. Proses ini juga membutuhkan dukungan industri terkait. “Kami berharap dengan bimbingan tenaga ahli dari Asprindo, pengusaha pribumi, khususnya di Kaltara, dapat diberdayakan,” tambah Jose.

Jose juga menekankan bahwa dengan pengalaman dan jaringan yang luas, Asprindo siap menarik investor di sektor migas, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. “Kami optimis dapat mewujudkannya, selama pemerintah daerah dan pusat memberikan kepercayaan kepada Asprindo dan pengusaha pribumi untuk menjadi bagian dari industri migas. Doakan saja,” tutup Jose. (vid)

Pelantikan dan Konsolidasi ASPRINDO, Ketua Umum Jose Rizal: Maju Bersama Pribumi

Pelantikan dan Konsolidasi ASPRINDO, Ketua Umum Jose Rizal: Maju Bersama Pribumi

Saat pelantikan beberapa pengurus inti Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia (Asprindo), Ketua Umum Asprindo, H. Jose Rizal, menegaskan bahwa setiap anggota harus menjaga reputasi baik organisasi.

“Kita ingin berjuang demi kemajuan pribumi, kita tidak ingin Ibu Pertiwi bersedih, kita ingin memastikan bahwa masyarakat pribumi terus eksis dalam perkembangan sejarah bangsa Indonesia,” ujar Jose dalam acara “Pelantikan dan Konsolidasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asprindo Periode 2023-2028” yang digelar di Balairung Kirana, Hotel Kartika Chandra Jakarta, sebagaimana ditulis pada Minggu (26/11/2023).

Jose menambahkan bahwa Asprindo kini telah memiliki 36 DPD di seluruh Indonesia, 276 DPC, serta perwakilan di 34 kota besar dunia.

“Asprindo harus terus melakukan konsolidasi dan tetap produktif. Organisasi ini akan semakin besar karena diisi oleh para profesional yang ahli di bidangnya masing-masing,” lanjutnya.

Jose juga menekankan bahwa kehadiran Asprindo bukan hanya memberikan manfaat tambahan bagi anggotanya, melainkan lebih dari itu, yaitu bagaimana bersama-sama mengangkat martabat generasi muda.

“Ini bukan tugas yang mudah. Ini pekerjaan yang sulit, terutama dengan biaya hidup yang semakin tinggi dan gaya hidup yang hedonis. Namun, seberat apa pun tantangannya, jika kita bersatu, kita bisa mengatasinya. Pengusaha Asprindo harus berpikir dan bertindak, karena jika kita tidak melakukannya, kita akan terjebak di tempat,” katanya lagi.

Ia juga menyebut bahwa hanya sekitar satu persen pengusaha besar di Indonesia yang ada, dan mayoritas dari mereka adalah warga keturunan.

“Sedangkan kita adalah 99 persen dari pengusaha yang memiliki idealisme nasionalisme, pengusaha yang benar-benar tumbuh dan berkembang di Indonesia. Kita memiliki potensi yang sangat besar,” pungkasnya.

Perlu diketahui bahwa pelantikan kali ini dilakukan oleh Fachrul Razi, yang juga menjabat sebagai Dewan Pengawas Asprindo. Beberapa tokoh nasional yang tergabung dalam organisasi ini termasuk Dewan Pembina Dr. Rizal Ramli, Dewan Penasehat yang juga Menteri Parekraf Sandiaga Salahuddin Uno, serta Dewan Pakar Profesor Didin S Damanhuri.

Rizal Ramli Meminta Asprindo Agar Tidak Terjerumus pada Manuver Suksesi Kepemimpinan 2024

Rizal Ramli Meminta Asprindo Agar Tidak Terjerumus pada Manuver Suksesi Kepemimpinan 2024

Hingga detik ini Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia (Asprindo) tetap berpegang teguh pada cita- cita untuk menjadikan pengusaha Bumiputera sebagai tuan rumah di negeri sendiri. 

Demikian ungkap Ketua Dewan Pembina Asprindo, Dr Rizal Ramli. Cita-cita itu tidak boleh goyah oleh langkah-langkah politik terkait suksesi kepemimpinan di tahun 2024.  

“Sebagai pengurus dan anggota, tentu boleh memiliki preferensi politik tertentu. Tapi sebagai organisasi, Asprindo hanya boleh berpihak dan mendukung calon presiden yang memasukkan misi Asprindo sebagai bagian dari program kerja pemerintah,” ujar Rizal Ramli. 

Jangan sampai pengusaha pribumi terus terpinggirkan karena kebijakan pemerintah yang tidak mendukung mereka.

Ekonom senior itu menyampaikan pesan tersebut ketika berbincang hangat dengan Dewan Pimpinan Pusat Asprindo di Jakarta, Senin (22/5/2023) kemarin.

Hadir pada kesempatan itu Ketua Umum Asprindo Jose Rizal, Wakil Ketua Asprindo Ana Mustamin, Wakil Bendahara Lazuardi Idris, dan Ketua Departemen Urusan Luar Negeri Amin Mappa.

Pada kesempatan itu, Rizal Ramli merespon positif pernyataan Ketua Umum Asprindo Jose Rizal pekan lalu di media yang menyebut bahwa kebijakan pemerintah tidak pernah berpihak ke pengusaha pribumi. Pengusaha keturunan China terus membesar dan menguasai ekonomi, sementara pengusaha pribumi semakin terpinggirkan.

“Karena itu, Asprindo tidak boleh gegabah menentukan dukungan terhadap calon presiden yang akan berkompetisi pada 2024. Asprindo harus memastikan bahwa calon presiden mendatang mendukung misi Asprindo agar pengusaha pribumi menjadi bagian penting dari ekosistem dunia usaha,” tegasnya.

Asprindo adalah asosiasi yang didirikan pada 2018 lalu. Asosiasi ini beranggotakan pengusaha pribumi, dengan jaringan organisasi yang menyebar di seluruh Indonesia.

Hingga saat ini, Asprindo sudah memiliki keengurusan DPW (Dewan Pimpinan Wilayah) di 34 provinsi, DPC di kota/kabupaten, para pengusaha diaspora di 34 kota di dunia, dan membina UMKM.

Sebagai asosiasi yang relatif masih muda, Asprindo sudah menunjukkan perkembangan signifikan.

“Saya menaruh harapan, asosiasi ini benar- benar bisa menjadi wadah bagi pengusaha pribumi dan UMKM untuk bisa naik kelas. Ya, presiden mendatang harus mendukung misi Asprindo,” harap Rizal Ramli.(*)

Sumber: Ketik.co.id | Media Kolaborasi Indonesia. https://ketik.co.id/berita/rizal-ramli-minta-asprindo-tak-terjerumus-manuver-suksesi-kepemimpinan-2024

Sejarah Berdirinya Asosiasi Pengusaha Bumiputera Indonesia (ASPRINDO)

Sejarah Berdirinya Asosiasi Pengusaha Bumiputera Indonesia (ASPRINDO)

ASPRINDO merupakan wadah persatuan dan kesatuan bagi pengusaha Indonesia yang didirikan secara sah atas dasar kesamaan tujuan, aspirasi dan kepercayaan serta bukan organisasi politik dan atau bagian/afiliasi dari partai politik.

Warisan sejarah kelam berupa ketimpangan ekonomi ingin dijembatani ASPRINDO agar ke depannya tidak terjadi lagi. Untuk itu ASPRINDO, melakukan tiga strategi pokok: Pertama, penguatan competitive advantage pengusaha pribumi supaya bisa bersaing, baik di dalam negeri maupun di luar negeri (ekspor). Kedua, menjalin kerjasama dengan pemerintah, agar dalam membuat kebijakan hingga pemberian fasilitas lebih berpihak kepada pengusaha pribumi. Ketiga, membangun sumber daya manusia agar pengusaha pribumi memiliki mindset entrepreneurship yang unggul.

Dari niat luhur itulah sejak tahun 2015 muncul gagasan untuk membentuk sebuah organisasi gabungan dari para pengusaha yang berasal dari kaum pribumi, sehingga tercetuslah nama Asosiasi Pengusaha Pribumi Indonesia yang disingkat ASPRINDO. Namun demikian dalam proses pengesahan Akta Pendirian mengalami kendala sehingga namanya berubah menjadi Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia, yang pada awalnya dirintis dan diinisiasi seorang pengusaha Jose Rizal – pengusaha yang pernah berkecimpung di KADIN Indonesia.

Bersama rekan-rekannya Amir Faisal, Hasminto Yusuf, Eva Yanti Puspita, Zuliah Idham, Lazuardi, Fatahillah Chalid, Andi M Yusuf, Ali Alwi Elhusainy, DR H Muzakkir MA dll (sebenarnya masih ada beberapa nama lain, tetapi banyak yang berguguran di tengah jalan), Jose Rizal membentuk dan menyusun kepengurusan awal. Singkatan ASPRINDO sendiri tetap dipertahankan.

Akta Notaris secara resmi dibuat, dan sebagai badan hukum yang sah dan telah mendapatkan pengesahan menteri kehakiman RI, lahirlah gerakan ini pada tanggal 28 Februari 2018. Kemudian dideklarasikan pada tgl 4 mei 2018 di Balezza Jakarta.

Pergerakan ekonomi dan pengusaha pribumi ini begitu dicetuskan, segera mendapatkan sambutan luar biasa dari para tokoh, maupun pengusaha pribumi nasional, seperti Dr. Rizal Ramly, Soetrisno Bachir, Sandiaga S Uno, Mukhlis Bachrainy, bahkan mendapatkan respon positif baik pihak Pemerintah, termasuk di antaranya Jend TNI (Purn) Fachrul Razi (Komisaris Utama PT Antam), dan Dr Ir H Andi Amran Sulaeman (Menteri Pertanian saat itu).

Tuhan Allah SWT memberkahi, dengan dukungan dan antusiasme para pengusaha pribumi se nusantara, dalam waktu sekitar satu bulan, ASPRINDO telah membentuk Dewan Pimpinan Wilayah di 34 provinsi, yang beberapa di antaranya telah berhasil menyusun kepengurusan DPC.ASPRINDO juga telah memiliki perwakilan di 24 negara sahabat, baik di Eropa, Amerika, Timur Tengah, Asia, Jepang dan Australia.

Terdapat keragaman, keunggulan dan keunikan potensi daerah se Nusantara. “Beberapa daerah memiliki hasil tambang, namun di daerah lain memiliki hasil pertanian dan perikanan yang cukup baik, ini yang akan kita kelola nantinya,” ujar Jose Rizal selaku inisiator.

ASPRINDO sendiri tidak menutup diri terhadap pemerintah, namun Asprindo justru berupaya bekerja sama membantu program pemerintah dalam mendorong pemberdayaan ekonomi rakyat di desa-desa. dengan tidak menjadikan pengusaha pribumi sebagai sebuah ganjalan. Bahkan menjadi mitra pemerintah dalam mendorong bangkitnya pengusaha pribumi di indonesia.

“Kami bukan hadir untuk menjadi pesaing, namun kami hadir sebagai mitra pemerintah, untuk menjadi mitra yang baik dan jujur, bukan sebagai mitra kepentingan sekelompok atau segolongan orang saja,” demikian Jose Rizal yang sekaligus menjadi Ketua Umum ASPRINDO.

ASPRINDO

Follow Sosial Media ASPRINDO

Design Website by Lafasy Digital